Kotabaru, Jelajah ke Kota Taman Tua
Kawasan Indische yang layak disebut sebagai salah satu wilayah paling maju di jamannya. Dibangun dengan konsep kota taman yang berpola radial, Kotabaru menjadi sebuah kawasan yang sejajar dengan Menteng, sebuah kawasan Indische di Jakarta.
Kotabaru, atau dulu disebut Nieuwe Wijk, adalah sebuah kawasan yang berkembang mulai tahun 1920 sebagai konsekuensi kian padatnya kawasan Loji Kecil. Kemajuan industri gula, perkebunan dan meningkatnya ketertarikan mengembangkan pendidikan dan kesehatan menyebabkan jumlah orang Belanda yang menetap di Yogyakarta semakin meningkat. Kotabaru menjadi kawasan hunian alternatif yang berfasilitas lengkap, sejajar dengan kawasan Menteng di Jakarta.
Jalan Kewek
alan Kewek yang menjadi gerbang selatan kawasan ini misalnya, menyimpan cerita yang cukup jenaka. Jalan berupa jembatan yang menghubungkan seberang timur dan barat Sungai Code itu sebenarnya dinamai Jalan Kerkweg, namun karena banyak orang Jawa sulit melafalkannya, namanya pun berubah menjadi Kewek. Karena berupa jembatan, jalan yang kini bernama Abubakar Ali itu juga disebut Kreteg Kewek.
Gereja Santo Antonius Kotabaru
Bangunan Kuno Lainnya
Menyusuri
setiap relung Kotabaru. Sederetan bangunan kuno berarsitektur Belanda
akan ditemui dengan mudah. Gedung bekas Kementrian Luar Negeri yang
berlokasi di simpul jalan menuju Jembatan Gondolayu, rumah Brigjend
Katamso yang berada di sebelah timur Stadion Kridosono, serta bangunan
gardu listrik rancangan khas Belanda.
Arsitektur keagamaan tersebar luas di seluruh pelosok Indonesia, seni
arsitektur ini berkembang pesat di Pulau Jawa. Pengaruh sinkretisasi
agama di Jawa meluas sampai ke dalam arsitektur, sehingga menghasilkan
gaya-gaya arsitektur yang berkhas Jawa untuk bangunan-bangunan ibadah
agama Hindu, Buddha, Islam, dan sampai ke umat yang berjumlah kecil
yaitu Kristen.
Arsitektur Jawa.Rumah Jawa merupakan lambang status bagi penghuninya dan juga menyimpan rahasia tentang kehidupan sang penghuni. Rumah Jawa merupakan sarana pemiliknya untuk menunjukkan siapa sebenarnya dirinya sehingga dapat dimengerti dan dinikmati orang lain. Rumah Jawa juga menyangkut dunia batin yang tidak pernah lepas dari kehidupan masyarakat Jawa.
Arsitektur Jawa.Rumah Jawa merupakan lambang status bagi penghuninya dan juga menyimpan rahasia tentang kehidupan sang penghuni. Rumah Jawa merupakan sarana pemiliknya untuk menunjukkan siapa sebenarnya dirinya sehingga dapat dimengerti dan dinikmati orang lain. Rumah Jawa juga menyangkut dunia batin yang tidak pernah lepas dari kehidupan masyarakat Jawa.
Sumber: http://hajingfai.blogspot.com/2012/01/eksotisme-arsitektur-kuno-di-yogyakarta.html#ixzz2Jl9IlXbU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar